Yuk Cari Tahu Kisah Asal Mula Nama Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo yang Bulat Seperti Bulan

1 min read

Yuk Cari Tahu Kisah Asal Mula Nama Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo yang Bulat Seperti Bulan

Yuk Cari Tahu Kisah Asal Mula Nama Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo yang Bulat Seperti Bulan
Air Terjuan Cunca Wulang di Labuan Bajo

Kamu udah tahu belum nih, kalau Labuan Bajo punya salah satu spot wisata yang begitu diminati sama para turis dari seluruh dunia? Ngaku travelers sejati, jangan sampai deh melewatkan spot wisata di Labuan Bajo yang keren ini, kenalkan wisata Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo. Gak cuma keindahannya yang bikin terpesona, tapi kisah tentang nama Air Terjun Cunca Wulang ini juga punya keunikan lohh..

Yuk kita bareng-bareng cari tahu!! Di wisata ini ada sebuah kolam yang bentuknya bulat seperti bulan, nah dari situlah air terjun di aliran suangai Wae Nuwa Kecamatan Mbeliling ini diberi nama Cunca Wulang. Kolam ini letaknya persis di puncak Air terjun yang kedalamannya belum diketahui hingga saat ini, namun luasnya sekitar 3×3 meter.

Konon, walau kemarau panjang kolam ini gak pernah kering. Dikisahkan oleh salah satu tetua masyarakat Warsawe, Yoseph Bensuin, bahwa kolam ini punya penjaga yang disebut Empo Cunca Wulang secara turun temurun. Konon, suatu ketika di Wilayah Kempo seluruh mata airnya kering, dan masyarakat dari berbagai wilayah mencari air minum dan yang tersisa satu-satunya hanya Kolam Cunca Wulang.

Tapi, ternyata gak mudah untuk bisa mendapatkan air dari kolam itu. Mereka tak diizinkan oleh pemilik kolam untu mengambil air dari kolam berbentuk Bulan itu. Maka, para pencari air pun membuat siasat dengan memuji Empo Cunca Wulang dan meminta izin untuk mengukur kedalaman air di kolam itu.

Alat ukur yang mereka gunakan adalah bambu Tamiang yang ruasnya dilubangi agar terisi air. Kemudian mereka mencelupkan bambu ke dasar kolam lalu mengangkat bambu itu. Setelah itu, mereka pamit kepada Empo Cunca Wulang dan air dalam Bambu Tamiang itu dibawa pulang tanpa disadari oleh Empo Cunca Wulang. Sebagian air itu tumpah di jalan pulang ke kampung dan munculah mata air dari tanah bekas air tumpahan itu. Ada lima mata air dan jadi sungai besar. Sungai-sungai itu kembali menyatu di Cunca Wulang.

Air Terjun Cunca Wulang
Air Terjun Cunca Wulang

Selain kisah itu, setiap kali musim kering saat tanaman terancam mati, masyarakat petani Kampung Warsawe akan meminta air hujan di Cunca Wulang. Tradisi meminta hujan ini masih dilestarikan hingga sekarang. Upacara terakhir digelar masyarakat Warsawe pada tahun 2019.

Akan tetapi, ritus itu juga dikombinasikan dengan doa bagi keselamatan wisatawan yang datang ke Cunca Wulang. mantan Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula pun ikut hadir.

Kisah itu diyakini oleh masyarakat warsawe sebagai kisah historis, terlebih ada bukti historis di samping Kolam Cunca Wulang masih hidup Bambu Tamiang. Menurut warga, Bambu Tamiang yang hidup di samping kolam puncak Cunca Wulang ini adalah satu-satunya bambu jenis ini yang ada di kawasan itu.

Puncak Air Terjun Cunca Wulang ini juga begitu dihormati oleh masyarakat Cunca Wulang dan gak boleh dilalui sembarangan. Tetua Warsawe pun memperingatkan agar jangan pernah melewati puncak Cunca Wulang, setelah terjadi berbagai kecelakaan di puncak Air Terjun yang terjadi di luar pengawasn para pemandu.

Gak cuma keyakinan masyarakat akan pentingnya menjaga kesakralan di puncaknya, kawasan di puncak Air Terjun juga dikenal sangat licin. Bagi yang meremehkannya bisa saja terjadi kecelakaan karena selokan yang masuk ke air terjun juga sangat kencang. Nah, buat wisatawan yang pergi ke Cunca Wulang ini, jangan mencoba untuk naik di puncak Air Terjun. Jangan mengabaikan larangan dan jaga keselamatan diri!